Selasa, 11 April 2017

Puisi Siang

Angkasa mulai enggan
Menyaksikan semua
Pelajar sedang mengotak atik otak
Memangsa dengan segala upaya
Rumus X kuadrat
Bila dikali dengan angka
Sedang ditempat lain
Pekerja dapat menghela napas panjang
Beri tanda waktu rehat tiba
Beri sedikit janji kelegaan
Lega dari himpitan kerja
Selalu memaksa harus selesai bila
itu datang dari kamar satu
Apapun tak dipandang
walau masah beribu menghadang
Disisi lain isi kota
Sepasang remaja
Asyik membuka kata
Di mulutnya terlukis garis lengkung
dimatanya terpancar sinar beri harapan
Mata yang lain menerobos
Menabrak semua penghalang
Sampai pada titik pusat mata tak berkedip
Suasana didukung dengan latar belakang rintik hujan
jatuh tak beraturansilih berganti
Sepasang anak manusia mulai tak mengenal sisi
Sisi lain yang mengamati mereka dari kejauhan
Suasana menjadi lain
Ketika klakson memecah di gendang telinga
mereka terperanjang lalu mengambil jarak
seperti kilat berakhir di angkasa  

Jumat, 31 Maret 2017

MENULIS SURAT

MEMAHAMI TEKS SENI BERBAHASA XII



MEMAHAMI TEKS SENI BERBAHASA
Hakikat Apresiasi, Proses Apresiasi dan Jenis Apresiasi
          Dalam materi berikut ini akan dijelaskan tiga hal yang berkaitan dengan teks seni berbahasa. Tiga hal tersebut yaitu, hakikat apresiasi, proses apresiasi, dan jenis apresiasi.

1. Hakikat Apresiasi
Irman, dkk. 2008, menyatakan apresiasi dapat diartikan suatu langkah untuk mengenal, memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjek apresiator dapat menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar.Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan untuk melakukan apresiasi terhadap teks seni berbahasa ada lima langkah yang harus terpenuhi, yaitu mengenal,memahami,menghayati, menikmati dan menghargai sebuah karya.

Proses untuk mengenal dan memahami teks seni berbahasa atau karya sastra dapat melalui  unsur-unsur yang membangunnya yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam karya itu sendiri. Unsur instrinsik karya sastra tersebut meliputi tema, alur, penokohan, latar, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa.
a.       Tema adalah inti atau landasan utama pengembangan cerita.
b.      Alur adalah jalannya cerita atau rangkaian cerita yang membangun karya tersebut.
c.       Penokohan adalah cara pengarang mengambarkan tokoh dalam cerita.
d.      Latar adalah gambaran tentang tempat, waktu dan suasana dalam cerita.
e.       Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melaui ceritannya.
f.       Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita.
g.      Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa dalam cerita.
Selain mengenal dan memahami unsur karya sastra dapat juga diapresiasi melalui unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang membangun karya dari luar karya tersebut. Unsur tersebut adalah pengarang. Pengarang dalam membuat karyanya dipengaruhi oleh latar belakang pengarang, tujuan penulisan, latar sosial-budaya, lingkungan kehidupan pengarang,
serta latar belakang pendidikan dan latar agama.

2. Proses Apresiasi
Untuk mengapresiasi sebuah karya sastra atau teks seni berbahasa, perlu dilakukan aktivitas sebagai berikut ini.
1 Mendengarkan/menyimak
2 Membaca
3 Menonton
4 Mempelajari bagian-bagiannya
5 Menceritakan kembali
6 Mengomentari
7 Meresensi
8 Membuat parafrasa
9 Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan karya tersebut
10 Merasakan seperti: mendeklamasikan (untuk puisi ) atau melakonkan (untuk drama )
11 Membuat sinopsis untuk sebuah cerita
Selain aktivitas merespons karya sastra seperti disebutkan di atas, langkah-langkah mengapresiasi sebuah karya sastra yang diminati secara umum meliputi hal-hal berikut:
1. Menginterpretasi atau melakukan penafsiran terhadap karya sastra berdasarkan sifat-sifat karya sastra tersebut.
2. Menganalisis atau menguraikan unsur-unsur karya sastra tersebut, baik unsur intrinsik maupun ekstrinsiknya.
3. Menikmati atau merasakan karya sastra berdasarkan pemahaman untuk mendapatkan penghayatan.
3. Mengevaluasi atau menilai karya sastra dalam rangka mengukur kualitas karya tersebut.
4. Memberikan penghargaan kepada karya sastra berdasarkan tingkat kualitasnya.

3. Jenis Apresiasi
Ada dua jenis apresiasi teks seni berbahasa atau karya sastra yaitu, apresiasi bersifat kinetic dan apresiasi yang bersifat verbal.
1.      Apresiasi bersifat kinetik, yaitu sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra lalu berlanjut pada keseriusan untuk melakukan langkahlangkah apresiatif secara aktif. Misalnya, untuk bentuk karya sastra berupa prosa seperti cerpen, tindakan apresiatif ialahmemilih cerpen yang sesuai dengan keinginan. Setelah itu, membaca cerpen tersebut dan memahami unsur-unsur instrinsiknya, serta dapat memberikan komentaratau tanggapan tentang karya sastra yang digemari. Begitu juga dengan karya puisi, memerhatikan pembacaan puisi, menyukai dan berusaha memahami puisi yang disukai, dan yang terakhir dapat menulis puisi yang sesuai dengan keinginan.
2.      Apresiasi bersifat verbal, yaitu pemberian penafsiran, penilaian, dan penghargaan yang berbentuk penjelasan, tanggapan, komentar, kritik, dan saran serta pujian baik secara lisan maupun tulisan. Dalam kaitannya dengan aspek kompetensi menyimak, apresiasi bermula pada proses mendengarkan penyampaian karya sastra secara lisan dengan serius dan saksama, kemudian berlanjut pada pencapaian langkah-langkah apresiasi yang telah dijelaskan di atas. Untuk pembelajaran tentang apresiasi sastra, semua bentuk karya sastra yang dapat diperdengarkan harus dipelajari. Bentuk karya sastra tersebut berjenis prosa dan puisi.


 QUIS

Rabu, 15 Maret 2017