Jumat, 31 Maret 2017
MEMAHAMI TEKS SENI BERBAHASA XII
MEMAHAMI
TEKS SENI BERBAHASA
Hakikat
Apresiasi, Proses Apresiasi dan Jenis Apresiasi
Dalam
materi berikut ini akan dijelaskan tiga hal yang berkaitan dengan teks seni
berbahasa. Tiga hal tersebut yaitu, hakikat apresiasi, proses apresiasi, dan
jenis apresiasi.
1. Hakikat
Apresiasi
Irman, dkk.
2008, menyatakan apresiasi dapat diartikan suatu langkah untuk mengenal,
memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya
pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjek apresiator
dapat menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar.Jadi dari pengertian
di atas dapat disimpulkan untuk melakukan apresiasi terhadap teks seni
berbahasa ada lima langkah yang harus terpenuhi, yaitu
mengenal,memahami,menghayati, menikmati dan menghargai sebuah karya.
Proses untuk
mengenal dan memahami teks seni berbahasa atau karya sastra dapat melalui unsur-unsur yang membangunnya yaitu unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra
dari dalam karya itu sendiri. Unsur instrinsik karya sastra tersebut meliputi
tema, alur, penokohan, latar, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa.
a.
Tema
adalah inti atau landasan utama pengembangan cerita.
b.
Alur
adalah jalannya cerita atau rangkaian cerita yang membangun karya tersebut.
c.
Penokohan
adalah cara pengarang mengambarkan tokoh dalam cerita.
d.
Latar
adalah gambaran tentang tempat, waktu dan suasana dalam cerita.
e.
Amanat
adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melaui ceritannya.
f.
Sudut
pandang adalah posisi pengarang dalam cerita.
g.
Gaya
bahasa adalah penggunaan bahasa dalam cerita.
Selain mengenal
dan memahami unsur karya sastra dapat juga diapresiasi melalui unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang membangun karya dari luar karya
tersebut. Unsur tersebut adalah pengarang. Pengarang dalam membuat karyanya
dipengaruhi oleh latar belakang pengarang, tujuan penulisan, latar
sosial-budaya, lingkungan kehidupan pengarang,
serta latar belakang pendidikan
dan latar agama.
2. Proses Apresiasi
Untuk
mengapresiasi sebuah karya sastra atau teks seni berbahasa, perlu dilakukan
aktivitas sebagai berikut ini.
1 Mendengarkan/menyimak
2 Membaca
3 Menonton
4 Mempelajari bagian-bagiannya
5 Menceritakan kembali
6 Mengomentari
7 Meresensi
8 Membuat parafrasa
9 Menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan karya tersebut
10 Merasakan seperti:
mendeklamasikan (untuk puisi ) atau melakonkan (untuk drama )
11 Membuat sinopsis untuk sebuah cerita
Selain aktivitas
merespons karya sastra seperti disebutkan di atas, langkah-langkah
mengapresiasi sebuah karya sastra yang diminati secara umum meliputi hal-hal
berikut:
1. Menginterpretasi atau melakukan
penafsiran terhadap karya sastra berdasarkan sifat-sifat karya sastra tersebut.
2. Menganalisis atau menguraikan
unsur-unsur karya sastra tersebut, baik unsur intrinsik maupun ekstrinsiknya.
3. Menikmati atau merasakan karya sastra
berdasarkan pemahaman untuk mendapatkan penghayatan.
3. Mengevaluasi atau menilai
karya sastra dalam rangka mengukur kualitas karya tersebut.
4. Memberikan penghargaan kepada
karya sastra berdasarkan tingkat kualitasnya.
3. Jenis
Apresiasi
Ada dua jenis
apresiasi teks seni berbahasa atau karya sastra yaitu, apresiasi bersifat
kinetic dan apresiasi yang bersifat verbal.
1.
Apresiasi
bersifat kinetik, yaitu sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra lalu
berlanjut pada keseriusan untuk melakukan langkahlangkah apresiatif secara
aktif. Misalnya, untuk bentuk karya sastra berupa prosa seperti cerpen,
tindakan apresiatif ialahmemilih cerpen yang sesuai dengan keinginan. Setelah
itu, membaca cerpen tersebut dan memahami unsur-unsur instrinsiknya, serta
dapat memberikan komentaratau tanggapan tentang karya sastra yang digemari.
Begitu juga dengan karya puisi, memerhatikan pembacaan puisi, menyukai dan
berusaha memahami puisi yang disukai, dan yang terakhir dapat menulis puisi
yang sesuai dengan keinginan.
2.
Apresiasi
bersifat verbal, yaitu pemberian penafsiran, penilaian, dan penghargaan yang
berbentuk penjelasan, tanggapan, komentar, kritik, dan saran serta pujian baik
secara lisan maupun tulisan. Dalam kaitannya dengan aspek kompetensi menyimak,
apresiasi bermula pada proses mendengarkan penyampaian karya sastra secara
lisan dengan serius dan saksama, kemudian berlanjut pada pencapaian
langkah-langkah apresiasi yang telah dijelaskan di atas. Untuk pembelajaran
tentang apresiasi sastra, semua bentuk karya sastra yang dapat diperdengarkan
harus dipelajari. Bentuk karya sastra tersebut berjenis prosa dan puisi.
QUIS
QUIS
Langganan:
Postingan (Atom)